Jangan suudzon terhadap sekitar, hati-hati dengan prasangka diri sendiri, jangan sampai ketika diri merasa jadi korban, malah kemudian terjerumus sehingga menjadi pelaku sihir,” pesan Ustaz Faizar.
Jakarta, www.istiqlal.or.id – Istiqlal Global Fund (IGF) selenggarakan kajian halal dengan bahasan mengatasi sihir dalam bisnis. “Berbicara soal sihir itu bukan suatu hal yang khurafat atau takhayul karena (Allah SWT melalui firman-Nya) di dalam Al-Qur’an mengajarkan kepada kita agar senantiasa berlindung dari sihir,” ujar Ustaz Muhammad Faizar, dalam kajiannya, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (27/2).
Dia menerangkan perkataannya tersebut berdasarkan firman Allah SWT dalam QS. Al-Falaq ayat 4, yang artinya:
“Dan aku berlindung pula dari kejahatan perempuan-perempuan penyihir yang meniup pada buhul-buhul dengan rapalan-rapalan yang dilafalkannya. Mereka bekerja sama dengan setan untuk menimpakan keburukan kepada orang yang di sihir melalui cara cara tertentu, di antaranya dengan meniup buhul-buhul.” (QS. Al-Falaq: 4).
Ustaz Faizar juga menyampaikan keutamaan mengamalkan QS. Al-Falaq dan QS. An-Nas karena hal tersebut sesuai dengan yang Allah SWT ajarkan kepada Rasulullah SAW saat memohon perlindungan hanya kepada Allah SWT. “Dulu Rasulullah SAW juga selalu memohon perlindungan kepada Allah SWT dari kejahatan jin dan pandangan jahat manusia, sampai akhirnya turun dua surat QS. Al-falaq dan QS. An-nas. Maka rutin dan sangat dianjurkan bagi kita, untuk membaca kedua surat tersebut pada pagi dan sore hari supaya terhindar dari serangan-serangan sihir,” paparnya.
Ustaz Faizar juga menjabarkan tentang peristiwa Fir’aun yang sempat mengutus para penyihir untuk menghadapi Nabi Musa a.s., namun setelahnya Nabi Musa a.s. diberikan mukjizat dari Allah SWT berupa dapat mengubah tongkat menjadi ular. Dari mukjizat tersebut justru membukakan pintu hidayah bagi para penyihir sehingga mereka percaya terhadap Nabi Musa a.s. sebagai utusan Allah SWT.
Peristiwa tersebut Allah SWT jabarkan dalam QS. Thaha ayat 71-73, yang artinya:
(71) Berkata Fir’aun, “Apakah kalian telah beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi izin kepadamu sekalian. Sesungguhnya ia adalah pemimpin kalian yang mengajarkan sihir kepada kalian. Maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kalian dengan bersilang secara timbal balik, dan sesungguhnya aku akan menyalib kalian pada pangkal pohon kurma dan sesungguhnya kalian akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya.” (72) Mereka (para pesihir) berkata, “Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat), yang telah datang kepada kami dan dari Tuhan yang telah menciptakan kami; maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja. (73) Sesungguhnya kami telah beriman kepada Tuhan kami, agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang telah kamu paksakan kepada kami melakukannya. Dan Allah lebih baik (pahala-Nya) dan lebih kekal (Azab-Nya).” (QS. Thaha 71-73)
“Penyihir utusan Fir’aun langsung sujud, beriman kepada Allah SWT setelah melihat mukjizat Nabi Musa a.s., karena hanya dengan mukjizatlah, sesuatu dapat diubah menjadi sesuatu lain. Karena jin tidak dapat menciptakan sesuatu, dan merupakan sifat dasar sihir (yang menciptakan) sebuah ilusi dan dapat mempermainkan mata manusia,” jelas Ustaz Faizar.
Cara Menghindari Diri dari Sihir
Adapun dalam hal berbisnis atau menjalani aktivitas sehari-hari, Ustaz Faizar menerangkan ikhtiar yang bisa ditempuh manusia agar dapat terhindar dari sihir, di antaranya sebagai berikut.
1. Menegakkan Tauhid
Hal terpenting yang dapat umat muslim jalani agar dapat menjaga diri dari segala macam sihir ialah dengan mengokohkan pondasi keimanannya, yaitu meyakini hanya kepada Allah SWT manusia dapat memasrahkan dirinya, hidup dan mati serta seluruh takdir setiap makhluk ada dalam genggaman-Nya.
“Syaratnya memang harus betul-betul menegakkan tauhid dengan sebenar-benarnya dan menghapus kesyirikan sekecil apapun dalam ranah kehidupannya,” pesan Ustaz Faizar.
Oleh karenanya dalam berbisnis, Ustaz Faizar mewanti-wanti agar senantiasa menjauhi diri dari sihir, “Seluruh jimat penglaris dalam usaha itu baiknya tidak dipercaya dan dibakar saja.
Adapun di zaman yang sudah berkembang maju ini, setiap orang dapat memanfaatkan pemasaran digital sebagai wujud ikhtiar melariskan dagangannya.
“Zaman sekarang, bisa tingkatkan kreativitas diri dengan berjualan melalui internet, atau istilahnya disebut dengan digital marketing,” sebut Ustaz Faizar.
2. Berzikir, Senantiasa Dekatkan Diri Kepada Allah SWT
Hal kedua yang dapat umat muslim tempuh ialah dengan mendekatkan diri hanya kepada Allah SWT. Ustaz Faizar menyebutkan bahwa hal tersebut dapat ditempuh dengan memperbanyak zikir, memohon ampun kepada Allah SWT dan senantiasa memohon perlindungan hanya kepada-Nya. “Perbanyak istigfar, kualitas duhanya ditingkatkan.”
Selain itu, Allah SWT juga telah menghadirkan Al-Qur’an sebagai petunjuk, sebagai penawar bagi setiap muslim yang sakit. Mari tenangkan diri dengan membaca dan merenungi isi kandungan Al-Qur’an.
“Kita latih diri kita untuk bersahabat dengan Al-Qur’an. Al-Qur’an (memiliki fungsi) sebagai As-syifa (penyembuh). Allah SWT juga hadirkan Al-Qur’an, selain untuk dibaca, kita disunnahkan untuk mengamalkannya agar Allah SWT dapat melimpahkan rahmat-Nya,” jelas Ustaz Faizar.
“Jangan sampai putus doa dan dzikir perlindungan, kalau misalnya terkena sihir, pertama tenangkan hati dengan dzikir.Latih hati untuk terus tenang dengan zikir, baca dzikir pagi dan petang untuk membentengi diri, dan jagalah salat lima waktu,” tambah Ustaz Faizar.
Adapun surat dalam Al-Qur’an yang dapat diamalkan seseorang sehingga dapat menangkal sihir ialah dengan membaca QS. Al-Baqarah. “Baca QS. Al-Baqarah full 1 sampai 286, juga ayat kursi (QS. Al-Baqarah ayat 255), serta dua ayat terakhir di (QS Al-Baqarah 285 dan 286),” ungkap Ustaz Faizar.
Dalam kitab Tirmidzi dengan sanad hadits hasan dari Abu Hurairah RA dinyatakan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
عن أبي هريرة -رضي الله عنه- أنَّ رسول الله عليه الصّلاة والسّلام قال: «لاَ تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِى تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ
“Janganlah kamu jadikan rumahmu laksana makam, sesungguhnya rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al Baqarah tidak akan dimasuki setan” (HR Muslim, Ahmad dan Tirmidzi).
3. Menjaga Prasangka
Hal ketiga ini penting untuk menjaga hati dari kedengkian dan prasangka buruk. Selain mendekatkan diri kepada Allah SWT, manusia juga diharapkan dapat membentengi dirinya sendiri dengan terus menjaga prasangka baik terhadap sekitar.
“Jangan suudzon terhadap sekitar, hati-hati dengan prasangka diri sendiri, jangan sampai ketika diri merasa jadi korban, malah kemudian terjerumus sehingga menjadi pelaku sihir,” wanti Ustaz Faizar.
Lakukan banyak inovasi yang diterima akal dan nalar sebagai ikhtiar meramaikan ladang usaha. Terus dekatkan diri kepada Allah SWT dengan menerapkan amalan-amalan yang berdasarkan syariat agama
Istiqlal Global Fund (IGF) @ Copyright 2023 - All Rights Reserved
Leave Your Comments